pentingnya manajemen waktu |
Pentingnya Manajemen Waktu | Tanpa sadar seringkali kita melakukan hal-hal yang tak terlalu berdampak positif bagi kita ataupun lingkungan kita, dan menjalani nya dengan keseriusan yang tinggi. Disisi lain banyak hal yang dapat kita lakukan dan berdampak positif, tetapi tidak kita jalankan sama sekali.
Pondasi dari setiap usaha adalah pengaturan waktu dalam melakukan berbagai kegiatan. Hal ini sangat penting mengingat banyak pekerjaan yang harus kita lakukan, sementara waktu yang kita miliki sangat terbatas.
Sebenarnya setiap kita memiliki waktu yg sama, yaitu 24 jam dalam sehari. Orang sukses selalu memiliki waktu senggang, sedangkan orang biasa-biasa saja selalu mengatakan berikan waktu >24 jam sehari... karena selalu kekurangan waktu untuk menyelesaikan apa yg seharusnya di lakukan.
Mereka yang sanggup menguasai waktu akan sanggup mengatur kegiatan dan bisa mengalokasikan waktu tersebut untuk hal yang penting-penting saja, sisanya dpt meminta bantuan kepada orang lain, anggota, tim, atau siapapun yang dapat membantu untuk menyelesaikannya.
Lakukan dengan benar saat kali pertama (do the right thing in the first time). Pesan moral ini, saya terima saat bekerja disebuah perusahaan industri kimia yang berbasis di bassel, swiss, sangat cocok dengan buku yang pernah saya baca "seven habit highly efective people", dimana didalamnya disebutkan bahwa mereka yang sukses dapat membagi kegiatan dalam kehidupan mereka dalam 4 kelompok, yakni :
1. penting dan genting
2. penting tetapi tidak genting
3. Genting tetapi tidak penting
4. Tidak penting dan tidak genting.
--------------------------------
1. PENTING DAN GENTING
Hal penting adalah hal yang akan membawa dampak positif terhadap kita dan lingkungan kita, dan jika tidak dilakukan akan menimbulkan kerugian besar. Sedangkan hal genting dan mendesak adalah hal yang jika tidak segera dilakukan akan menimbulkan kefatalan.
Dalam konsep usaha, sesuatu dikatakan genting jika tidak diselesaikan sekurang-kurangnya dalam 1 pekan akan mengakibatkan hal yg fatal. Jadi, masalah penting dan genting, baik dari segi risiko maupun waktu, perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan. Dalam menghadapi keadaan krusial ini , mau tidak mau kita harus segera mengambil keputusan dan tindakan yang cepat dan tepat, contoh: jika sakit bersegera berobat.
2. PENTING TETAPI TIDAK GENTING
Hal yang berdampak positif dan besar bagi kita saat ini dan masa datang adalah penting, namun tak setiap hal yang penting bersifat genting. Hal penting tetapi tidak genting memiliki rentang waktu cukup panjang untuk dipikirkan dan ditindaklanjuti penyelesaiannya. Umumnya, hal penting tetapi tidak genting adalah semua hal yang bersifat pencegahan dan perencanaan, contoh: menulis apa yang akan kita lakukan dan melakukan apa yang kita tuliskan.
3. GENTING TETAPI TIDAK PENTING
Terkadang kita salah menentukan prioritas, apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini dimana persaingan usaha semakin ketat dan layanan instan menjadi suatu standar. Tidak jarang kita melengkapi usaha dengan berbagai peralatan canggih, semakin sering menjawab pesan dan telepon karena semua dianggap penting. Tips untuk menghindari kondisi ini adalah bertanya pada diri sendiri, "apakah hal itu penting..? Apa resikonya jika tidak di lakukan..?" , jika tidak berisiko atau risikonya kecil, "adakah pihak lain yang dapat mengerjakan jauh lebih cepat dan lebih baik dari saya..?". Contoh : menghabiskan waktu untuk berbalas pesan di sosial media yang tidak berdampak serius terhadap kehidupan kita; menjalankan hobi yang menguras waktu, tenaga, biaya dan pikiran tetapi tak berdampak besar pada kehidupan kita.
4. TIDAK PENTING DAN TIDAK GENTING
Siapapun dapat dengan mudah mengenali kegiatan atau masalah yang satu ini karena tidak memberi dampak positif saat dilakukan dan tidak menimbulkan risiko apapun saat tidak dikerjakan. Namun anehnya banyak yang dengan serius menjalaninya, bahkan menjadikannya sebagai suatu rutinitas, Contoh: menonton acara hiburan yang tidak menunjang perkembangan intelektual maupun mental yang sehat, turut serta dalam kelompok gosip yang sok gaul, selalu ragu untuk mengambil keputusan dan tindakan.
Semoga kita semua bisa menentukan prioritas dalam menjalani kehidupan kita. Ingatlah, Gagal Merencanakan = Merencanakan Kegagalan!
Ditulis oleh : Kikie Nurcholic (Sekjen KPI)
Semoga tulisan diatas bermanfaat.
Salam,
#krupukrambakkriuk
Renyahnya bikin perut kriuk-kriuk
PIN : 52A1 123B
FB : Krupuk Rambak KRIUK
No comments:
Post a Comment