awas! jangan sampai terlilit hutang |
Ini adalah sepenggal kisah inspiratif yang kriuk peroleh dari pemilik kedai digital yogyakarta, mas Saptuari Sugiharto. Mari sobat kita simak kisahnya...
Tahun 2010 ketika aku bertemu mas Toro di salah satu bank BUMN terbesar, dia begitu bersemangat:
"Tenang mas, besok aku mau bikin Dokter Bakso, wis tak jamin rame.. Aku pun pengen jadi pengusaha!" Katanya.
"Aku hanya mringis saja".. Hehe
Waktu berlalu, 4 tahun tak bertemu tiba-tiba aku ketemu mas Toro di sebuah resepsi nikah, wajahnya begitu cerah prengas prenges. Ketika kutodong mana Dokter Baksonya?
"Allah menunjukkan jalan lain yang lebih luarrr biasa mas, besok aku ceritakan"
Baru 2 minggu lalu aku kerumahnya, tercenung mendengar kisahnya.
"Sudah tiga tahun aku resign dari Bank itu mas, posisi sudah mapan dengan gaji 10jt perbulan, setahun aku bisa menerima bersih 200 juta termasuk bonus-bonusnya, namun dalam hati terdalam aku gelisah luar biasa, hutangku menumpuk 450juta, kartu kreditku platinum hutangnya puluhan juta. Dan aku setiap hari berkeliling menawarkan hutang-hutang baru kepada nasabahku. Ada yang mengganjal dalam hatiku ketika membaca ayat-ayat Quran tentang riba, ditambah dengan nasabah-nasabahku yang kelimpungan ketika bisnisnya merugi dan tidak bisa membayar cicilan, pihak bank tidak mau tau tetap ditagih untuk membayar.. "
Aku terdiam, karena akupun pernah mengalaminya. Ketika jatuh tempo membayar terlewati satu hari saja mereka sudah menelpon dan SMS tiada henti.. Risihnya setengah mati. Mereka gak peduli kalo uangnya masih diputar untuk beli bahan baku dan operasional sana sini.
Lanjutnya,
"Bismillah.. Aku niatkan pada Allah membersihkan diri mas, aku resign dari bank ditengah pertentangan kawan dan keluarga, uang pensiunku hangus, aku hanya punya
keyakinan.. ALLAH TIDAK AKAN INGKAR JANJI"
Nekat bener ini orang..
"Aku bilang pada istriku mas, rumah kami akan kujual.. Kita ngontrak dulu, kita mundur selangkah untuk melompat maju. Uangnya aku gunakan untuk beli tanah, aku bangun rumah
petak dan mulai aku jual. Alhamdulillah langsung laku. Hasil penjualan aku belikan tanah lagi, bangun jual lagi. Begitu seterusnya. Dalam 2 tahun hutangku lunas mas.. Aku sudah
bisa membeli rumah ini cash. Semua hutang kartu kreditku juga lunas"
"Wow.. Terus?"
"Ketika kita yakin seyakin-yakinnya dengan kekuasan Allah, kita niat membersihkan diri, jalan akan terbuka luas mas. Tahun lalu aku membeli tanah di dekat Jogja Expo Center,
kudiamkan saja. Aku hanya di rumah, anter anak sekolah.. Tiap adzan aku langsung ke Masjid sholat berjamaah. Pokoknya tidak boleh telat.. 10 bulan kemudian tanah itu
ditawar orang, aku lepas untungnya 900 juta. Sekarang coba mas, pekerjaan apa yang bisa memberiku gaji sebesar itu dalam 10 bulan?. Aku hanya punya keyakinan ingin bebas
riba, ngikut aturan Allah.. Dan sungguh Allah tunjukan jalannya, Allah tidak ingkar janji mas.."
Obrolan siang itu sudah memecah konsentrasiku, ketika mas Toro mengantarku ke depan rumahnya, Panther terbaru sudah ada disana.
"Empat tahun lalu aku hanya karyawan bank dengan motor tiger itu, ketika aku manut pada aturan Allah, ternyata benar-benar Allah tunjukkan jalannya.. Rumah ini aku beli 500jt,
renovasi sedikit habis 100juta, sekarang sudah diatas 1 milyar nilainya.."
Lain hari seorang ustadz mengirim capture dari seorang pengusaha di Bogor yang juga melepas aset-asetnya. Dijual demi melunasi hutang, tak peduli lah dengan gaya hidup dan pamer kemewahan kalo itu hanya utangan. Semu dan palsu belaka..
Bener kalo ada yang pernah mengingatkan, bisnis itu bukan hanya soal untung rugi, tapi surga atau neraka.. Maha Benar ALLAH dengan segala firmannya..
Demikianlah sepenggal kisah inspiratif dari kota yogya. Kriuk yakin kisah ini bisa memberikan manfaat bagi sobat semua, karena saat ini banyak dari kita yang "Bergaya Melebihi Isi Dompet" nya. Semoga di bulan penuh berkah ini kita bisa menjadi pribadi yang lebih "sabar" dalam menuruti hawa nafsu kita. Amiin
Selamat pagi sobat, semoga harimu menyenangkan! :)
Salam,
#krupukrambakkriuk
Renyahnya bikin perut kriuk-kriuk
PIN : 52A1 123B
FB : Krupuk Rambak KRIUK
No comments:
Post a Comment